Saturday, January 15, 2011

logo konfercab


Baca Selengkapnya......

Monday, January 10, 2011

Selamat


SELAMAT DAN SUKSES ATAS TERBENTUKNYA
KOMISARIAT PERSIAPAN PSIKOLOGI
CABANG KABUPATEN BANDUNG

Baca Selengkapnya......

Saturday, October 16, 2010

ETIKA BERORGANISASI


ETIKA BERORGANISASI
Oleh : Hafy Sandy R

Sudah tidak dapat dipungkiri bahwa kehidupan berorganisasi dimasa kini adalah sebuah pola yang terjadi secara umum dan seringkali kita temukan baik itu dilingkungan remaja dengan adanya Karang Taruna, kalangan Mahasiswa dengan adanya Himpunan Mahasiswa ataupun jajaran pemerintahan dengan adanya DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) ataupun lembaga-lembaga lain sejenisnya.

Dengan adanya system organisasi, sebuah lembaga dapat tersusun dan berjalan dengan lebih baik, karena didalam organisasi kita mendapatkan tugas sesuai dengan posisi yang kita duduki sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam kinerja. Selain itu organisasi juga mengajarkan birokrasi-birokrasi terstruktur yang harus kita lalui dan juga administrasi-administrasi rapih yang harus kita jalankan.

Organisasi dikatakan berjalan dengan baik bukan hanya ketika jobdeesk, birokrasi dan administrasi berjalan dengan baik, disamping itu ada sebuah etika yang harus diterapkan oleh para organisatoris. Hal ini memang tidak pernah diajarkan dalam sebuah pelatihan organisasi ataupun ditemukan dalam sebuah AD/ART organisasi. Walaupun demukian, etika ini merupakan hal terpenting dalam menjalankan sebuah organisasi.

Jika kawan-kawan sempat menyimak berita akhir-akhir ini sering terjadi demo mahasiswa yang berjalan dengan ricuh padahal mahasiswa adalah kaum berpendidikan dan sering dikatakan sebagai agen of change. Mengapa ini bisa terjadi? Itu semua dapat terjadi karena mereka tidak menanamkan nilai-nilai etika dalam sebuah organisasi. Demo akan tetap berjalan tetapi aksi mereka akan santun apabila didasari dengan sebuah etika dibelakangnya.

DPR yang merupakan lembaga tinggi dalam pemerintahan yang didalam nya terdapat orang-orang berpendidikan yang sudah tidak disangsikan lagi ternyata masih sering terjadi sebuah kericuhan karena perbedaan pendapat bahkan sering juga terjadi aksi-aksi premanisme yang seharusnya tidak layak mereka lakukan. Tidak dapat dipungkiri lagi itu semua terjadi bukan karena mereka tidak memahami nilai-nilai berorganisasi tetapi itu semua terjadi karena mereka tidak menanamkan etika di dalam berorganisasi.
Maka jangan pernah melupakan etika, karena etika adalah salah satu hal yang membedakan derajat manusia satu dan yang lainnya.

Baca Selengkapnya......

Thursday, October 14, 2010

MAPERCA 2010

Undangan kegiatan
"Bidang Pembinaan Anggota (PA) Himpunan Mahasiswa islam (HMI) Cab. Kab. Bandung"
Sehubung akan digelar kegiatan MAPERCA (Masa
Perkenalan Calon Anggota), kami segenap keluarga besar HMI Cab. Kab. Bandung Mengundang kepada Pimpinan BEM di kampus, untuk bisa mengikuti acara kami :

Hari/Tanggal : Minggu, 31 Oktober 2010

Tempat : Bumi perkemahan Kiara Payung Jatinangor.


Menghadirkan Pembicara :
Dr.Fauzan Ali Rasyid (Pakar Politik)
Solihin (penulis buku HMI candradimuka Mahasiswa )
Prof. Nanat F. Natsir (Rektor UIN Bandung)
Arief Mustopa (Ketua Umum PBHMI)

Contact Person :
085659913201 ( Kahpiana Saputra )

YAKUSA

Baca Selengkapnya......

Tuesday, October 12, 2010

Rihlah Tarbawi

Assalamu'alaikum
Kepada selruh kader HMI di lingkungan HMI Cabang Kabupaten Bandung untuk ikut berpartisipasi dalam agenda RIHLAH TARBAWI yang akan di laksanakan pada :
Hari/tanggal : Kamis - Sabtu, 14-16 Oktober 2010
Tujuan : Makam Lafran Pane ( Pendiri HMI ) di Jogjakarta
Dengan cara mendaftarkan diri pada panitia di stand pendaftaran Rihlah Tarbawi di Pusgit. atau hubungi personalia Komisariat masing-masing.
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan Rakanda/wati hubungi Contact Person di bawah ini :
085861622410 ( Hendro )
089660214007 ( Herawati )
CUKUP DENGAN Rp.200.000,00
Wassalamu'alaikum
YAKUSA

Baca Selengkapnya......

Tuesday, September 7, 2010

Tak Ada yang Bernama Kebetulan


Oleh Dudi Iskandar

“Semua orang adalah intelektual, tetapi tidak semua orang memiliki fungsi intelektual.” (Antonio Gramsci).

Sulit menyangkal, pengembalian Bakrie Awards oleh Goenawan Mohamad (GM) ke Freedom Institute tidak memiliki motif lain. Ingatan publik masih tajam untuk mengingat GM mendukung pencalonan Boediono sebagai wakil presiden berpasangan dengan calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Buat saya, Boediono adalah seorang yang mendedikasikan dirinya untuk perbaikan perekonomian nasional. Lebih daripada itu, dia adalah seorang pejabat, pribadi yang bersih," kata GM dalam orasi ilmiah di gedung Indonesia Menggugat, Bandung, 15 Mei 2009.

Sadar atau tidak, langsung ataupun tidak, GM terjerumus pada politik praktis: mendukung calon wakil presiden. Boediono yang dianggapnya bersih “dihukum bersalah” oleh DPR, termasuk Partai Golkar. Opini pun merebak. Kepingan-kepingan peristiwa dirangkai. Membentuk satu lempengan bernama kebenaran.

GM (merasa) bersalah mendukung Boediono yang ternyata bukan orang bersih dan atau (merasa) idolanya dizalimi oleh Aburizal Bakrie melalui Partai Golkar. Lahirlah keputusan untuk mengembalikan Bakrie Awards.

Dalam politik tidak ada kebetulan. Semuanya disetting sedemikian cantik. Diolah dengan sangat canggih. Kuasa dihasilkan melalui rentetan peristiwa dalam satu grand design. Munculah doktrin politik Machiavelian : tidak ada kawan dan lawan sejati. Yang ada kepentingan.

Semua orang mengakui GM cerdas dan hebat. Sederet prestasi dan setumpuk penghargaan mengelilinginya. Sejumlah karya membuktikannya. Pun, semua orang menyadari GM bisa salah. Apalagi jika terlibat bukan pada dunianya. Keterbatasan daya bacanya membuat ia terpeleset. Bukan oleh orang lain, tetapi disebabkan pilihannya.

Tidak ada yang salah dalam pilihan. Toh, semuanya menuju kebenaran dan kebaikan. Hanya ketika meniti tangga, tidak jarang harus turun dahulu sebelum meneruskan langkah.

Tidak keliru saat GM menerima Bakrie Award dalam bidang kesusastraan. Ia pun tak salah mengembalikan enam tahun berikutnya. Ruang dan waktulah meniscayakan kejadian itu. Kolong langit ini tidak mengkonstruksi yang namanya kebetulan.

Kembali ke habitat adalah pilihan realitis. Jadilah pencipta bahasa kebenaran. Jalankan dengan jujur. Suarakanlah kepada penguasa. Lakukankan dengan sepenuh hati. Lawanlah kezaliman dengan menuntut kaum tertindas!

Baca Selengkapnya......

Tuesday, August 31, 2010

Mahasiswa..

Ketika mendengar kata aktivis mahasiswa. tak heran tentunya juga dengan kata demonstran yang kepanasan kehujanan teriak-teriak di ujung TOA yang sebenarnya tidak ada yang mendengarkan mungkin?! yang sebetulnya dimana demo adalah post sosial, apabila jalur diplomasi tidak lagi bisa di tempuh untuk memecahkan masalah dan jalur itu di pandang tidak lagi mempan karena sudah tidak di dengar. namun saat ini mungkin hanya celotehan saja dari anak ingusan seperti saya, namun Apa rasanya bila unek-unek dan aspirasi kita mengenai kondisi bangsa ini bisa langsung disampaikan dan di ketahui bahkan di tanggapi oleh yang berkepntingan?

Mungkin ini yang juga tujuan dari demo itu, bagaimana aspirasi langsung bisa di tanggapi, ya walalu realisasi masih di anggap hal susah, namun saya pikir ada sebuah langkan maju di mana mahasiswa mulai saatnya bersikap elegan dalam menyampikan aspirasi untuk rakyat semua, karena rakyat pun sudah memandang "bau" mahasiswa, karena masyarakat tidak butuh demo yang di butuhkan adalah realita saat ini bagaimana caranya makan...

kita pun mahasiswa tidak boleh menghilangkan yang namanya demo atau melupakan jasa kawan - kawan mahasiswa dimana 1998 kejayaan mahasiswa menjadi terbukti dan real. namaun saat ini "dikit dikit demo, dikit dikit demo, demo kok dikit-dikit" itu sudah menjadi tontonan bukan lagi tuntunan, ambil sampel media saja, saat ini dah mulai acuh dengan aksi mahasiswa, kalo ga ricuh ga rame itu mungkin prinsip media ? kenapa demikian karena demo dan aksi moral mahasiswa sudah di pandang usang oleh masyarakat umum.

saat ini sebagai bukti kepedulian mahasiswa sudah banyak jalurnya, salah satunya aspirasi banyak media yang menawarkan untuk mahasiswa berpendapat, baik dalam bentuk artikel maupun dalam bentuk karya lain. dalam
baik cetak maupun elektronik, sehingga penyampaian gagasan mahasiswa bisa elegan dan tapak lebih intelek.

atau bahkan saat ini banyak media di internet yang bisa di pergunakan untuk menyampaikan aspirasi, itu baru tahap penyampaian aspirasi, kini bagaimana dengan kata - kata bahwa mahasiswa harus menjungjung tri darma perguruan tinggi khusunya pengabdian terhadap masyarakat, ketika saya boleh menilai, pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat sangat tinggi dari program yang namanya baksos, pengabdian, atau bahkan saat ini muncul nama tren baru comdev.

apapun itu mahasiswa sudah saatnya tidak terbuai romantisme sejarah kebanggaan terhadap kejayaan mahasiswa dari tahaun "66 atau '98 kini saatnya generasi sekarang yantg menciptakan formatan gerakan mahasiswa seperti apa untuk menorehkan tinta emas di zaman ini...

Yakin Usaha sampai...hanya sebuah celotehan saja... By : Jatnika Kader HMI Cab. Kab. Bandung

Baca Selengkapnya......
 
@Copyright © 2007 Depkoinfokom HMI Design by Boelldzh
sported by HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Cabang Kabupaten Bandung
Pusgit (Pusat Kegiatan) HMI Jl.Permai V Cibiru Bandung 40614
email;hmi[DOT]kab[DOT]bdg[ET]gmail[DOT]com