Wednesday, May 9, 2007

Khotbah Terakhir X

Laporan Pertanggungjawaban
Kepengurusan HMI Cabang Kabupaten Bandung
Periode 2006-2007

Bissmillahirrahmaanirrahiim
Assalaamu’alaikum Wr.Wb


Sebuah pengantar
Salam sejahtera teriring do’a semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua. Amin ya Robbal a’lamin.

Salam teriring doa kami panjatkan, semoga segala aktifitas kita selalu mendapat magfiroh dan lindungan dari Sang Kreator nan sekaligus Rabb alam raya sebagai causa prima kehidupan, segala pujian hanya milik Dia. Berkah dan selamat semoga tercurah limpahkan kepada pembawa Risalah penerima delar Al-Amin. Nur sumber kehidupan Sang Manusia Agung yang kata-katanya tak terbantahkan, Nabi Muhammad SAW. Tak lupa kepada para keluarga dan shabat setia beliau juga kepada kita semua yang masih memegang amanatnya atau yang sedang bergelimpungan dosa sekalipun, semoga kelebihan berkahnya menjadi Syafa’at buat kita di akhirat kelak. Amin

Udara sejuk nan dingin mudah-mudahan memberikan ketenangan dan kejernihan dalam proses sidang ini berlangsung. Tiada lagi yang kami harapkan pada detik-detik akhir kepengurusan kami, selain bahwa silaturahmi antar kader dan antar pengurus HMI di lingkungan HMI Cabang Kabupaten Bandung—baik kader dan pengurus komisariat ataupun pengurus Cabang selalu terjalin erat dan terjaga, sesuai dengan sunnah Rasul Muhammad SAW.

Para peserta Sidang yang kami hormati,
Sidang konferensi merupakan hajatan kita semua, sudah selayaknya apabila kita semua dengan kekuatan ruh kita bisa menyelesaikan dengan baik, tanpa ada luka yang kita tinggalkan dalam sidang ini. Tentunya ini adalah sebagai harapan awal kami disela-sela Laporan Pertanggungjawaban kami. Satu hal karena Sidang merupakan arena yang sakral dalam lingkup organisasi, mudah-mudahan tahapan sidang-demi sidang akan selalu berjalan dengan tertib.

Ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan dalam LPJ ini, sebagai gambaran umum untuk proses saling memahami antara yang melakukan LPJ dan juga para peserta sidang yang terhormat sebagai analisator, pengkritisi, pemberi inspirasi untuk kepengurusan yang akan kami lalui atau untuk kepengurusan yang akan datang. Hal tersebut adalah sebagai berikut;
1. Kondisi internal Kepengurusan

a. Masa Progres
‘tak ada gading yang tak retak’ itulah mungkin pepatah yang tepat untuk sedikit menggambarkan kondisi kepemimpinan dan kepengurusan periode saat ini. Hal ini diawali oleh sebuah kesadaran bahwa manusia yang mempunyai predikat makhluk yang sempurna dengan kekomplekan persoalan dan kerumitan untuk memahaminya, dalam ranah aksinya ternyata tidak mampu untuk mengeksplorasi semua potensi yang dimilikinya. dengan alasan tersebut, tentunya bukan sebuah apologi yang kosong apabila pada kepengurusan kami, sistem dan konsep kepengurusan baik dari sisi managemen SDM ataupun konsep program kerja yang telah kami rancang dan kami bangun sedemikian rupa ternyata tidak seideal dengan apa yang telah kami rancang. Proses selalu kita jalani dengan maksimal, tapi pada aksinya kadang menemukan jalan buntu dan masalah yang tidak bisa tidak mereduksi idealitas dari sebuah konsep, hal ini tidak bisa kita hindari Hal yang dimaksud diantaranya yang memang perlu dijabarkan disini adalah perihal SDM yang kita miliki

Secara menyeluruh pengurus merupakan wakil-wakil dari komisariat, dengan segala karakter dan cara pandang yang berbeda dalam memahami segala hal—di satu sisi ini merupakan aset yang harus termanfa’atkan tapi di sisi lain merupakan sebuah ancaman yang tak dapat kami hindari apabila masing-masing personal pengurus tidak bisa menerima kelebihan dan kekurangan dari masing-masing pengurus. Menjadi alamiah pada akhirnya dimana hal yang telah disebutkan menjadi salah satu pemacu terhadap kekurang berjalanan pengurus periode sekarang, hal ini perlu kami akui. Tetapi tentunya faktor tersebut bukan faktor tunggal yang menyebabkannya, tetapi unsur yang bersifat pribadipun, orientasi hidup dan target menjadi satu di dalamnya, dan memang kami selaku pengurus tidak bisa tidak harus menghormati haknya masing-masing sebagai seorang pribadi disamping seorang manusia organisasi. Pada akhirnya apabila diambil jalan tengah, managemen hidup seorang pengurus menjadi terpolarisasi menjadi beberapa kepentingan, tidak melulu kepentingan organisasi, sehingga membuat kami mesti saling memahami dan pada akhirnya melakukan semacam toleransi. Toleransi yang berlebihan terhadap pengurus yanhg non kurang aktif disatu sisi memberikan kebebasan terhadp pengurus sebagai pribadi tapi di sisi lain membuat salah satu unsur manusia organisatorisnya tercerabut.

HMI Cabang Kabupaten Bandung, sebagai organisasi yang menjadi tumpuan pengurus sebagai organisasi, dikarenakan sebagian atau beberapa pengurus kurang proaktif dalam menjalankan fungsi organisatorisnya terkena imbasnya. Sistem yang kami bangun diawal bersama-sama mengalami kepincangan, karena salah satu unsur/ bagian dari sistem tersebut tidak berjalan sesuai dengan fungsinya.

b. Masa Stagnan -sampai dikatakan matinya perkaderan (juli – berakhirnya perkaderan)

Seperti hal dikatakan diatas, dominasi kepentingan pribadi yang terjadi pada beberapa pengurus cabang pada akhirnya menimpa pula saya selaku starter n motor di Cabang Kabupaten Bandung, sebuah pertimbangan dengan proses yang cukup menjelimet, apakah harus memilih kebutuhan ekonomis yang nyata-nyata dibutuhkan baik oleh diri, keluarga dan meninggalkan tanggung jawab yang begitu besar dari struktur kepengurusan, akhirnya kami menatap diri bahwa kami memenuhi kebutuhan yang betul-betul saat ini. Akhirnya kamipun (ketua umum) coba mengkemunikasikan perihal keingingan untuk meninggalkan dari struktur kepengurusan HMI (bulan Ramadhan) dengan berkonsultasi beberapa kawan-kawan, tapi dengan berbagai pertimbangan yang cukup rasional bagi kaderisasi di HMI, akhirnya kami pun tidak diizinkan untuk mengundurkan diri.

c. Datangnya Malapetaka
Bagaimanapun kami tidak mampu membagi dua aktivitas dan dua konsentrasi yang mempunyai wilayah garapan yang berbeda, kendatipun saya (ketua umum) tidak pernah mengundurkan diri, tetapi secara substansi saya telah absen dari agenda-agenda HMI, dengan demikian saya sesungguhnya telah meninggalkan tanggungjawab yang sangat besar sebagai simpul kepengurusan. Maka tak heran bila dikatakan bahwa kepengurusan hari ini tidak lebih baik (dari satu hal) dari kepengurusan sebelumnya. Absennya saya berimbas pada koordinasi yang hilang, sehingga beberapa agenda yang telah dikonseptualisasikanpun kehilangan arah, hampir semua pengurus kehilangan arah dalam menentukan arah programnya. Saya menghilang dari agenda-agenda HMI dan sangat sulit untuk membagi dua aktivitas yang berbeda. Aktivitas kebutuhan dan aktivitas keingingan.

2. Program Kerja
BIDANG AMANAH PROGRAM KETERANGAN
Bidang PA Pengembangan Anggota) · Mengadakan MAPERCA—Awal semester genap.· Mengadakan LK II· Mengadakan LK I seKabupaten Bandung· Mengadakan Bimbingan intensif masuk Perguruan Tinggi.· Merekomendasikan kader dalam mengikuti LK II dan LK III tingkat Nasional· Mengadakan Diskusi Reguler · Mengadakan Senior Course· Pembuatan KTA· Menyusun Data Anggota· Membangun Kerja sama dengan lembaga Pengkajian yang lain· Mengaktifkan kembali LPL HMI Cabang kabupaten Bandung TerlaksanaTak TerlaksanaTerlaksanaDiproses/ tapi tidak terlaksanaTerlaksanaTerlaksana TerlaksanaTerlaksanaTerlaksana (tak satupun yang daftar dengan biaya)DiprosesTerlaksanaTerlaksanaTak terlaksana
Bidang Pembinaan Aparat Organisasi · Pelantikan, Up-Grading dan Rapat Kerja Pengurus· Rapat pengurus· Pleno tengah· Training Managemen Organisasi dan administrasi kesekretariatan.· Komunikasi dan kosolodasi internal HMI dan organisasi eksternal lainnya· Pelantikan komisariat· Konferensi cabang· Mendelegasikan anggota untuk mengikuti kegiatan HMI tingkat nasional TerlaksanaTerlaksanaTak TerlaksanaTidak terlaksanaTerlaksanaTerlaksanaTerlaksanaTerlaksana
Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah · Mengadakan kajian dan berpartisipasi dalam berbagai aspek pembangunan daerah· Melaksanakan kegiatan dan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat daerah· Meningkatkan kerjasama dengan pemerintah daerah, ormas dan institusi lainnya· Melaksanakan kegiatan yang mendorong terwujudnya kehidupan masyarakat yang demokratis dan berkeadilan· Berpartisipsi aktif demi terwujudnya masyarakat daerah yang adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT.· Berperan aktif dalam mengkritisi kebijakan pemerintah. TerlaksanaTidakTerlaksanaTerlaksanaTerlaksanaTerlaksana
Bidang Perguruan Tinggi dan Kepemudaan · Pembenahan organisasi· Pollow up komunikasi dengan OKP, Ormas dan LSM dilingkunagn Kabupaten Bndung· Training Student Goverment· Musyawarah partai Nurani· Berkerjasama dengan insist Yogyakarta untuk melaksanakan Training analisis sosial (ansos) dan advokasi masyarakat.· Distribusi kader PB HMI· Distribusi kader Badko HMI JABAR· Distribusi kader ke Kampus UIN TerlaksanaTerlaksanaTidak terlaksanaTerlaksanaTidak terlaksanaTerlaksanaTerlaksanaTerlaksana
Bidang Penelitian dan Pengembangan · Mengadakan penelitian tentang dampak media masa bagi masyarakat· Penelitian amdal, apa manfaat dan dampak lingkungan pembangunan di lingkungan di kab. Bandung· Penilitian bahaya narkoba, solusi dan pencegahan.· Penelitian tentang benturan budaya dan ideologi· Penelitian tentang komisariat persiapan· Wacana anti korupsi· Penelitian tentang buruh· Munyusun penelitian dalam bentuk pembukuan. TerlaksanaTidaktidaktidakTerlaksanaTerlaksanatidakTerlaksana
Bidang Kekaryaan · Mengusahakan untuk mengaktifkan kembali lembaga kekaryaan seperti LAPMI, LEMI dan lain-lain.· Pembuatan atribut-atribut HMI· Mengadakan Bimtes Tidaktidakterlaksana
Bidang Kewanitaan · Latihan Khusus Kohati· Pelatihan Advokasi· Koordinasi dan silaturahi dengan KOHATI Komisariat· Pengembangan kerajinan· Membentuk Forum kajian kewanitaan.· LKSG· Mengadakan seminar wacana kontemporer perempuan· Perluasan jaringan dengan LSM dan organisasi perempuan ekstra kampus lainnya.· Pendistribusian kader· Mengadakan diskusi reguler· Mengadakan Training Politik Perempuan· Pengadaan fasilitas logistik TerlaksanaTerlaksanaTerlaksanaTidak terlaksanaPernah diskusiTidak terlaksanaTerlaksanaterlaksanaTerlaksanaTerlaksanatidakterlaksana
Bidang Komunikasi Ummat · Pengajian bulanan· Kajian ilmu keislaman· Halal bihalal· Temu Kader Alumni· Milad HMI Tak terlaksanaTerlaksanaTak TerlaksanaTerlaksanaBareng Badko
Bidang HAM dan Lingkungan Hidup · Bekerjasama dengan instansi/LSM organisasi yang bergerak bidang HAM· Penelitian tentang HAM masalah kasus-kasus baru· Pendampingan baik pelecehan seksual, penyiksaan anak, perdagangan anak· Penelitian tentang penggundulan hutan. Terlaksanatidakterlaksanatidak
Bidang Kajian Lintas Ilmu · Diskusi Reguler Filsafat· Kajian Lintas agama TerlaksanaTidak


3. Hambatan-hambatan
Hambatan-hambatan merupakan faktor real yang kami hadapi. Selain faktor kurang solidnya kepengurusan yang terjadi disetengah periode, kurangnya kualitas SDM menjadi faktor yang cukup signifikan. Yang kami maksud dengan kualitas SDM disini berupa wawasan tentang programnya masing-masing, hal ini merupakan imbas dari kurangnya pengalaman dari kepengurusan, yang notabene adalah pengurus komisariat secara keseluruhan, artinya bahwa kepengurusan periode sebelumnya tidak kami libatkan dalam kepengurusan kami.

Selain dari faktor pelaku, hal financial juga cukup memberikan pengaruh terhadap keberjalanan kepengurusan, setidak-tidaknya menghambat proses yang sedang berlangsung. Financial merupakan masalah klasik yang kami hadapi, tapi bukan berarti tidak ada uang tidak ada kegiatan. Kegiatan tetap diusahakan sesuai dengan amanah yang telah kami terima, walau kadang masalah waktu kami pertimbangkan kembali.
NATO atau no action talk only pun kadang mendominasi pada seitap kegiatan yang akan kami gelar. Ketika rapat-rapat dilakukan banyak sekali ide yang tereksplor dari pengurus yang hadir, ide ide ini tentunya bukan semata konsep yang abstrak tetapi juga solusi kongkrit kami dapatkan dalam rapat-rapat, tetapi ketika sebuah aksi dari solusi dan ide yang telah kami tuangkan secara konseptual hanya beberapa pengurus saja yang sanggup untuk merealisasikan ide-idenya hal ini menyebabkan kurang maksimalnya pengerjaan konsep, tapi walupun kenyataan dilapangan tidak sesuai dengan konsep yang telah kami konstruk, kerja team tetap berjalan, kami berjuang smaksimal mungkin agar setiap kegiatan yang telah kami perhitungkan landing terlaksana—setidak-tidaknya dari persfektif panitia-panitia dan pengurus sebagai roda penggerak

4. Harapan dan Penutup
Segala kegiatan akan memerlukan tenaga, tenaga yang menstimulasi keluarnya keringat keringat didapat adalah hasil kerja keras. Oleh karena itu usaha yang telah kami lakukan—seburuk apapun dari persfektif prasangka, jangan sampai sia-sia. Dilihat dari persfektif perjuangan itu adalah tanda ketulusan hati kami, dilihat dari persfektif beban program itu adalah sebuah pengorbanan, dilihat dari ambisi itu adalah sebuah pembelajaran untuk kami para pengurus. Dilihat dari persfektif ketidakikhlasan itu adalah sebuah beban dan keterpaksaan. Tapi apaun persfektif yang digunakan untuk melihat kepengurusan kami, kami hanya berharap bahwa program-program dan segala bentuk usaha yang telah kami lakukan dapat diambil manfaatnya, selalu menjadi inspirasi, bagi siapapun. Seorang bijak mengatakan berterimakasihlah kepada apaupun atau siapapun yang telah memberikan sedikit inspirasi hidup, walupun inspirasi itu membuat kamu sedih atau terluka atau membuat kita terasing dan tertindas, justru keterasingan dan ketertindasan itu yang akan banyak meuntunmu hidup.
Harapan terakhir kami, Apabila kepengurusan kami kurang optimal dan tidak terlalu banyak memberikan kontribusi yang maksimal terhadap eksistensi kader HMI cabang Kabupaten Bandung, ini adalah suatu pertanda bahwa perbaikan-perbaikan harus selalu ditingkatkan dan apabila ada sisi kontribusi lebih dari kepengurusan Kami, bukan berarti kepengurusan selanjut harus merasa berbangga dan berdiam diri, lakukan terus perbaikan-perbaikan untuk membangun HMI, jaya HMI semoga.

Sebagai kata penutup, Allah Yang Maha Benar akan selalu tahu apa yang kita lakukan benar atau salah dari persfektifnya bukan persfektif kita dan Kebenaran hanya milik Allah, apabila ada kata dan sikap yang benar dan bermanfaat untuk kami dan kader itu semata datang dari Yang Maha Benar dan apabila banyak sekali khilaf yang kami lakukan itu semata datang dari kelengahan dan sifat jelek kami.
Salam Joang
Yakusa

Pabila kau hidup hanya untuk dirimu
Pabila kau ingin ada hanya untuk dirimu
Sendiri, hanya sendiri
Pabila kau hanya mau bergandengan dengan nol-nol
Hidupmu akan berputar kembali menuju dirimu sendiri
Persis sebuah nol, ia tetap bukan apa-apa…
Kau akan berputar dan berputar terus pada lingkaran
Kau akan beku
Bagai sebuah laguna, bagai sebuah kolam
Kau akan menetap bagai sebuah lingkaran
Bagai nol
Tapi Bila kau ikuti Yang Satu….?
Bila kau hanya ingin menjadi
Hanya untuk Satu terbebasaah dirimu
Dari absurditas dan kesendirian
Dan menjadi Sahabat
Sahabat Yang Satu
Kau Mesti hidup untuk yang lainya
(Ali Syariati)

Akhirul Kalam
Billahitaufiq Wal Hidayah
Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.
Bandung,

PENGURUS
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG KABUPATEN BANDUNG





DUDI RUSTANDI TARYADI
KETUA UMUM SEKRETARIS UMUM

No comments:

 
@Copyright © 2007 Depkoinfokom HMI Design by Boelldzh
sported by HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Cabang Kabupaten Bandung
Pusgit (Pusat Kegiatan) HMI Jl.Permai V Cibiru Bandung 40614
email;hmi[DOT]kab[DOT]bdg[ET]gmail[DOT]com