Wednesday, May 9, 2007

Hasil Konfercab X

HASIL HASIL KONFERCAB X


MENGGESER TRADISI PRAGMATIS
MENUJU EMBODIMEN ORGANISASI
PERSAUDARAAN MUSLIM

(Dari Gang Menuju Bintang)


HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)
CABANG KABUPATEN BANDUNG

PERIODE 2006-2007


Bandung, 16-19 Shafar 1428 H
06-08 Maret 2007 M


AGENDA ACARA
KONFERENSI CABANG (KONFERCAB) X
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)
CABANG KABUPATEN BANDUNG

WAKTU JENIS KEGIATAN KET.
OPENING CEREMONY Sie Acara
Selasa, 06 Maret 2007
20.00-22.00 Pembukaan MC
Pembacaan Kalam Ilahi
Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne HMI
Prakata panitia Jayaludin
Sambutan-sambutan1. Ketua Umum Cab. Kab. Bandung2. Ketua Badko HMI JABAR3. Ketua Umum PB HMI4. Alumni HMI (KAHMI) seklaigus membuka acara 5. Do’a6. Penutupan Dudi RustandiUrik YantoFajar ZulkarnaenDr. H. Moh. Najib M.AgAsep Sofyan
Rabu, 07 Maret 2007
09.15-09.45 SIDANG PLENO I· Pembahasan Agenda Acara· Pembahasan Tata Tertib· Pengesahan Hasil Sidang Pleno I Presidium Sidang
14.00-17.00 SIDANG PLENO II· Laporan kerja kepengurusan komisariat· LPJ Pengurus Cabang Periode 2006- 2007· Pandangan Umum tentang LPJ· Penilaian LPJ pengurus Cabang · Pendemisioneran Pengurus Cabang Kab. Bandung Periode 2006-2007 Presidium Sidang
20.00-23.30 SIDANG PLENO III1. Sidang Komisi· Program Kerja· Rekomendasi2. Pandangan Umum Hasil Sidang Komisi3. Tata tertib pemilihan Formatur dan Mid Formatur Presidium Sidang
Kamis dan Jumat, 08-09 Maret 2007
08.00-08.1020.00-10.00 4. Pengesahan Hasil Sidang Pleno IIISIDANG PLENO IV· Pemilihan Formateur dan MID Formateur HMI Cabang Kab. Bandung Periode 2007-2008· Pengesahan Formateur dan MID Formateur terpilih Periode 2007-2008· Pengesahan Hasil Sidang Pleno IV Presidium Sidang
10.30-11.00 · CLOSSING CEREMONY




TATA TERTIB KONFERENSI CABANG X
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG KABUPATEN BANDUNG


Bismillahirrahmanirrahim

Nama : Konferensi Cabang (KONFERCAB) X HMI Cabang Kabupaten Bandung

Waktu dan Tempat :
Konferensi Cabang (KONFERCAB) X HMI Cabang Kabupaten Bandung dilaksanakan di Villa H. Agus Yasmin Ciwidey Kab. Bandung pada hari selasa S.d Jum'at, pada tanggal 16-19 Shafar 1428 H Bertepatan dengan 06-09 Maret 2007 M

Status
1. Konferensi Cabang memegang kekuasaan tertinggi organisasi berdasarkan pasal 11 AD HMI.
2. Konferensi Cabang adalah musyawarah utusan komiariat-komisariat berdasarkan pasal 15 ayat a ART HMI.
3. Konferensi Cabang X HMI dilaksanakan satu kali dalam setahun Berdasarkan pasal 15 Ayat C ART HMI.

Peserta
1. Konferensi Cabang X HMI terdiri atas;
a. 3 Utusan
b. 2 Peninjau
Yang terdiri dari komisariat, Kohati Cabang, Lembaga Kekaryaan dan MPKC.
2. Peserta utusan Cabang memiliki hak suara dan bicara, sedangkan peserta peninjau memiliki hak bicara
3. Selain utusan dan peninjau tidak diperkenankan memasuki ruangan.
4. Peserta utusan dan peninjau tidak mutlak dan harus memakai co-card.
5. peserta sidang (utusan dan peninjau) harus mengisi absensi sebelum sidang dimulai.

Sidang-sidang
1. Sidang Pleno
2. Sidang Komisi

Pimpinan Sidang
1. Steering Committee terdiri Pengurus HMI Cabang Kab.Bandung.
2. Presidium sidang yang dipilih dari peserta utusan dan peninjau oleh peserta utusan dengan jumlah tiga orang presidium.

Tugas-tugas Pimpinan Sidang
a. Steering Committee
· Memimpin sidang sampai terbentuknya presidium sidang
· Membantu tugas presidium sidang
b. Presidium Sidang
· Memimpin Sidang Pleno Konferensi Cabang (KONFERCAB) dari awal hingga akhir
· Mengatur ketertiban sidang

Keputusan
1. Keputusan diambil berdasarkan musyawarah dan mufakat
2. Bila point 1 tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak (voting)

Kuorum
1. Konferensi Cabang (KONFERCAB) dinyatakan sah apabila dihadiri oleh setengah lebih satu peserta sidang
2. Bila point 1 tidak terpenuhi maka konferensi Cabang diskorsing selama 2x15 menit dan setelah itu diserahkan kepada peserta sidang.

Penutup
Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan tata tertib ini akan diatur kemudian berdasrkan musyawarah mufakat.

Billahittaufiq wal Hidayah.



SURAT KEPUTUSAN
KONFERENSI CABANG KABUPATEN BANDUNG (KONFERCAB) X
HMI CABANG KABUPATEN BANDUNG

Nomor : 01 / KPTS/ A/ 02/ 1428

Tentang:
PRESIDIUM SIDANG KONFERCAB X
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)
CABANG KABUPATEN BANDUNG

Bismillahirrahmaanirrahiim

KONFERENSI CABANG (KONFERCAB) X Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Kabupaten Bandung dengan senantiasa mengharap Ridho Allah SWT, setelah:

MENIMBANG : Untuk kelancaran dan ketertiban mekanisme KONFERCAB X HMI Cabang Kab. Bandung maka dipandang perlu untuk menetapkan Presidium Sidang KONFERCAB X.
MNGINGAT : 1. Pasal 12 Anggaran Dasar
2. Pasal 15,16 dan 17 Anggaran Rumah Tangga
MEMPERHATIKAN: 1. Hasil Pembahasan Streering Committee (SC) tentang presidium sidang
2. Hasil musyawarah peserta sidang tentang presidium sidang Konferensi Cabang X HMI Cabang Kab. Bandung tanggal 16 Maret 1427 H bertepatan dengan tanggal 06 Maret 2007 M

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : 1. Presidium sidang KONFERCAB X HMI Cabang Kab. Bandung sebagaimana terlampir.
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan akan ditinjau kembali bilamana ada kekeliruan di dalamnya.

Billahittaufiq wal Hidayah.
Ditetapkan di : Villa A. Yasmin Ciwidey
Pada Tanggal : …17…… Shafar 1428 H
……07... Maret 2007 M
Waktu : …09.00… WIB

PIMPINAN SIDANG
KONFERENSI CABANG (KONFERCAB) X
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG KABUPATEN BANDUNG





STEERING COMMITTEE STEERING COMMITTEE
Ketua TARYADI Sekretaris POPO SUMPENA



SURAT KEPUTUSAN
KONFERENSI KABUPATEN BANDUNG (KONFERCAB) X
HMI CABANG KABUPATEN BANDUNG

Nomor: 02/ KPTS/ A/ 02/ 1428

Tentang:
AGENDA ACARA DAN TATA TERTIB KONFERCAB X
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)
CABANG KABUPATEN BANDUNG

Bismillahirrahmaanirrahiim

KONFERENSI CABANG (KONFERCAB) IX Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Kab. Bandung dengan senantiasa mengharap Ridho Allah SWT, setelah:

MENIMBANG : Untuk kelancaran dan ketertiban mekanisme KONFERCAB X HMI Cabang Kab. Bandung, maka dipandang perlu untuk menetapkan Agenda acara dan tata tertib Sidang KONFERCAB X HMI Cabang Kab. Bandung
MNGINGAT : 1. Pasal 12 Anggaran Dasar
2. Pasal 15,16 dan 17 Anggaran Rumah Tangga
MEMPERHATIKAN : Hasil Pembahasan Sidang Pleno II Konferensi Cabang X HMI Cabang Kab. Bandung tanggal 16 Shafar 1428 H bertepatan dengan tanggal 06 Maret 2007 M

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : 1. Agenda acara dan tata tertib Sidang KONFERCAB X HMI Cabang Kab. Bandung sebagaimana terlampir.
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan akan ditinjau kembali bilamana ada kekeliruan di dalamnya.

Billahittaufiq wal Hidayah.

Ditetapkan di : Villa A. Yasmin Ciwidey
Pada Tanggal : …17… Shafar 1428 H
…07... Maret 2007 M
Waktu : …09.58 WIB

PIMPINAN SIDANG
KONFERENSI CABANG (KONFERCAB) X
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG KABUPATEN BANDUNG




Imas Nuryahati Yosep Mardiana Ika Sartika
Presidium Sidang 1 Presidium Sidang 2 Presidium Sidang 3



SURAT KEPUTUSAN
KONFERENSI CABANG KABUPATEN BANDUNG (KONFERCAB) X
HMI CABANG KABUPATEN BANDUNG

Nomor: 03/ KPTS/ A/ 02/ 1428

Tentang:
PERNYATAAN SIKAP
PENDEMISIONERAN PENGURUS CABANG PERIODE 2006-2007
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG
KABUPATEN BANDUNG

Bismillahirrahmaanirrahiim

KONFERENSI CABANG (KONFERCAB) X Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Kab. Bandung dengan senantiasa mengharap Ridho Allah SWT, setelah:

MENIMBANG : Untuk kelancaran dan ketertiban mekanisme KONFERCAB X HMI Cabang Kab. Bandung, maka dipandang perlu untuk menyatakan demisioner pengurus HMI Cabnag Kabupaten Bandung periode 2006-2007 M
MNGINGAT : 1. Pasal 12 Anggaran Dasar
2. Pasal 15,16 dan 17 Anggaran Rumah Tangga
MEMPERHATIKAN: Hasil Pembahasan Sidang Pleno II Konferensi Cabang X HMI Cabang Kab. Bandung tanggal 16 Shafar 1428 H. bertepatan dengan tanggal 06 Maret 2007 M

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :1. Mendemisionerkan dan diterimanya LPJ Pengurus HMI Cabang Kab. Bandung Periode 2006- 2007.
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan akan ditinjau kembali bilamana ada kekeliruan di dalamnya.

Billahittaufiq wal Hidayah
Ditetapkan di : Villa A. Yasmin Ciwidey
Pada Tanggal : …17… Shafar 1428 H
…07... Maret 2007 M
Waktu : …17.18 WIB

PRESIDIUM SIDANG
KONFERENSI CABANG (KONFERCAB) X
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG KABUPATEN BANDUNG





Imas Nuryahati Yosep Mardiana Ika Sartika
Presidium Sidang 1 Presidium Sidang 2 Presidium Sidang 3



TATA TERTIB
PEMILIHAN FORMATEUR DAN MIDE FORMATEUR
HMI CABANG KABUPATEN BANDUNG PERIODE 2007-2008


1. Pemilihan Formateur dan Mide Formateur dilakukan secara langsung umum bebas dan rahasia.
2. Pemilihan calon Formateur dan Mide Formateur dilakukan dengan tiga tahap, yaitu :
a. Tahap pencalonan
b. Tahap penseleksian
c. Tahap pencoblosan
3. Tahap Pencalonan
a. Setiap utusan komisariat berhak untuk mengajukan satu orang calon formateur dan satu orang calon Mide Formateur.
b. Calon Formateur dan Mide Formateur didukung oleh komisariat dengan adanya rekomendasi dari komisariat.
c. Jika calon formateur hanya satu orang , maka langsung dinyatakan sah sebagai Formateur setelah memenuhi kriteria.
d. Jika Calon Mide Formateur hanya satu orang, maka dinyatakan sah sebagai Mide formateur setelah memenuhi kriteria.
4. Tahap Penyeleksian
a. Calon Formateur dan Mide Formateur dapat dinyatakan sah oleh quorum apabila didukung oleh minimal 3 orang (utusan).
b. Setiap salon Formateur dan Mide Formateur menyatakan siap secara lisan atau tulisan.
c. Setiap calon Formateur dan mide Formateur menyampaikan pola pengembangan organisasi dan perkaderan serta curiculum vitae.
5. Tahap Pencoblosan
a. Pencoblosan dilakukan oleh utusan komisariat.
b. Satu orang utusan hanya berhak memilih 1 orang Formateur dan dua orang Mide Formateur
c. Pencoblosan dilakukan dengan tertutup.
6. Kriteria Calon
a. Memahami tantang ke-HMI-an
b. Bisa Baca Tulis Al-Qur’an
c. Sudah Mengikuti LK II, dibuktikan dengan sertifikat atau saksi
d. Tidak sebagai Top Leader di Organisasi manapun
e. Harus berkomitmen penuh selama kepengurusan


SURAT KEPUTUSAN
KONFERENSI CABANG KABUPATEN BANDUNG (KONFERCAB) IX
HMI CABANG KABUPATEN BANDUNG
Nomor: 04 / KPTS/ A/ 02/ 1428

Tentang:
SIDANG KOMISI DAN TATA TERTIB PEMILIHAN
FORMATEUR DAN MIDE FORMATEUR
PERIODE 2007-2008
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG \KABUPATEN BANDUNG

Bismillahirrahmaanirrahiim

KONFERENSI CABANG (KONFERCAB) X Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Kab. Bandung dengan senantiasa mengharap Ridho Allah SWT, setelah:

MENIMBANG : Untuk kelancaran dan ketertiban mekanisme KONFERCAB IX HMI Cabang Kab. Bandung, maka dipandang perlu untuk menetapkan tata tertib pemilihan Formateur dan Mide Formateur.
MNGINGAT : 1. Pasal 12 Anggaran Dasar
2. Pasal 15,16 dan 17 Anggaran Rumah Tangga
MEMPERHATIKAN: Hasil Pembahasan Sidang Pleno II Konferensi Cabang IX HMI Cabang Kab. Bandung tanggal 17 Shafar 1428 H bertepatan dengan tanggal 07 Maret 2007 M.

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : 1. Tata Tertib pemilihan Formateur dan Mide Formateur sebagaimana terlampir.
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan akan ditinjau kembali bilamana ada kekeliruan di dalamnya.

Billahittaufiq wal Hidayah
Ditetapkan di : Villa A. Yasmin Ciwidey
Pada Tanggal : …18… Shafar 1428 H
…08….Maret 2007 M
Waktu : …10.12 WIB


PIMPINAN SIDANG
KONFERENSI CABANG (KONFERCAB) X
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG KABUPATEN BANDUNG




Imas Nuryahati Yosep Mardiana Ika Sartika
Presidium Sidang 1 Presidium Sidang 2 Presidium Sidang 3




SURAT KEPUTUSAN
KONFERENSI CABANG KABUPATEN BANDUNG (KONFERCAB) IX
HMI CABANG KABUPATEN BANDUNG

Nomor: 05 / KPTS/ A/ 02/ 1428

Tentang:
FORMATEUR PERIODE 2007-2008
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG
KABUPATEN BANDUNG

Bismillahirrahmaanirrahiim

KONFERENSI CABANG (KONFERCAB) IX Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Kab.Bandung dengan senantiasa mengharap Ridho Allah SWT, setelah:

MENIMBANG : Untuk kelancaran dan ketertiban mekanisme KONFERCAB X HMI Cabang Kab. Bandung, maka dipandang perlu untuk menetapkan Formateur HMI cabang kabupaten bandugn periode 2007-2008
MNGINGAT : 1. 2,3,4,8 dan 9 Anggaran Dasar
2. Pasal 15 dan 16 ayat c Anggaran Rumah Tangga
MEMPERHATIKAN: Hasil Pembahasan Sidang Pleno III Konferensi Cabang IX HMI Cabang Kab.Bandung tanggal 16 Shafar 1428 H bertepatan dengan tanggal 07 Maret 2007 M.

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :1. Memutuskan Saudara Apep Khoeruzaman sebagai FORMATEUR HMI Cabang Kabupaten Bandung Periode 2007-2008
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan akan ditinjau kembali bilamana ada kekeliruan di dalamnya.

Billahittaufiq wal Hidayah

Ditetapkan di : Villa A. Yasmin Ciwidey
Pada Tanggal : …19… Shafar 1428 H
…09... Maret 2007 M
Waktu : …10.22 WIB


PIMPINAN SIDANG
KONFERENSI CABANG (KONFERCAB) IX
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG KABUPATEN BANDUNG




Imas Nuryahati Yosep Mardiana Ika Sartika
Presidium Sidang 1 Presidium Sidang 2 Presidium Sidang 3



SURAT KEPUTUSAN
KONFERENSI CABANG KABUPATEN BANDUNG (KONFERCAB) IX
HMI CABANG KABUPATEN BANDUNG

Nomor: 06/ KPTS/ A/ 02/ 1428

Tentang:
MIDE FORMATEUR PERIODE 2007-2008
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG
KABUPATEN BANDUNG

Bismillahirrahmaanirrahiim

KONFERENSI CABANG (KONFERCAB) X Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Kab. Bandung dengan senantiasa mengharap Ridho Allah SWT, setelah:

MENIMBANG : Untuk kelancaran dan ketertiban mekanisme KONFERCAB X HMI cabang Kab.Bandung, maka dipandang perlu Mide Formateur periode 2007-2008
MENGINGAT : 1. Pasal 2, 3, 4, 8 dan 9 Anggaran Dasar
2. Pasal 15 dan 16 ayat c Anggaran Rumah Tangga
MEMPERHATIKAN: Hasil Pembahasan Sidang Pleno III Konferensi Cabang IX HMI Cabang Kab. Bandung tanggal 17 Shafar 1428 H bertepatan dengan tanggal 07 Maret 2006 M.

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : 1. Memutuskan MIDE FORMATEUR
a. Saudara Mulyana Qadarullah sebagai MIDE FORMATEUR I.
b. Saudara Kandi Lesmana sebagai MIDE FORMATEUR II.
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan akan ditinjau kembali bilamana ada kekeliruan di dalamnya.

Billahittaufiq wal Hidayah

Ditetapkan di : Villa A. Yasmin Ciwidey
Pada Tanggal : …19 Shafar 1428 H
…09 Maret 2007 M
Waktu : …10.24 WIB


PIMPINAN SIDANG
KONFERENSI CABANG (KONFERCAB) IX
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG KABUPATEN BANDUNG



Imas Nuryahati Yosep Mardiana Ika Sartika
Presidium Sidang 1 Presidium Sidang 2 Presidium Sidang 3



RANCANGAN PROGRAM KERJA
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)
CABANG KABUPATEN BANDUNG

PERIODE 2007-2008

A. Bidang Pembinaan Anggota
· Mengadakan MAPERCA
· Mengadakan LK II
· Mengadakan Bimbingan intensif masuk Perguruan Tinggi
· Merekomendasikan kader dalam mengikuti LK II dan LK III tingkat Nasional
· Mengadakan Diskusi Reguler dan bedah buku
· Mengadakan Senior Course
· Pembuatan KTA
· Menyusun Data Anggota
· Mengadakan Seminar Nasional
· Mengadakan TOT se-JABAR
· Membangun Kerja sama dengan lembaga Pengkajian yang lain

B. Bidang Pembinaan Aparat Organisasi
· Pelantikan, Up-Grading dan Rapat Kerja Pengurus
· Rapat pengurus
· Rapat Pleno minimal dua kali dalam satu tahun
· Training Managemen Organisasi
· Komunikasi dan kosolodasi internal HMI dan organisasi eksternal lainnya
· Pelantikan komisariat
· Konferensi cabang
· Mendelegasikan anggota untuk mengikuti kegiatan HMI tingkat nasional

C. Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah
· Mengadakan kajian dan berpartisipasi dalam berbagai aspek pembangunan daerah
· Melaksanakan kegiatan dan kesejahteraan dan pemberdayaa masyarakat daerah
· Meningkatkan kerjasama dengan pemerintah daerah, ormas dan institusi lainnya
· Melaksanakan kegiatan yang mendorong terwujudnya kehidupan masyarakat yang demokratis dan berkeadilan
· Berpartisipsi aktif demi terwujudnya masyarkat daerah yang adil dan makmur yang diridloi Allah SWT.
· Berperan aktif dalam mengkritisi kebijakan pemerintah.

D. Bidang Perguruan Tinggi dan Kepemudaan
· Mengadakan komunikasi dengan lembaga kemahasiswaan di wilayah kabupaten Bnadung
· Mengadakan komunikasi dengan OKP, Ormas dan LSM dilingkunagn Kabupaten Bndung
· Mengadakan seminar kepemudaan
· Mendistribusikan kader, baik di lingkungan HMI maupun di luar HMI
· Silaturahmi dengan KAHMI
· Training Leadership
· Diklat Advokasi

E. Bidang Penelitian dan Pengembangan
· Mengadakan penelitian tentang kemahsiswaan di wilayah Kabupaten Bndung
· Menerbitkan buletin bulanan
· Mengadakan penelitian tentang perkembangan kader HMI KABUPATEN BANDUNG dalam Berbagai Aspek

F. Bidang Kekaryaan
· Pembuatan Kalender
· Pembuatan jaket, kaos, baret dan peci HMI
· Mengusahakan untuk mengaktifkan kembali lembaga kekaryaan seperti LAPMI, LDMI, LEMI dan lain-lain
· Pembuatan atribut-atribut HMI
· Pengembangan/ pelatihan kader entrepreuner

G. Bidang Kewanitaan
· Latihan Khusus Kohati
· Pelatihan Advokasi
· Koordinasi dan silaturahi dengan KOHATI Komisariat
· Pengembangan kerajinan
· Membentuk Forum kajian kewanitaan
· LKSG
· Mengadakan seminar wacana kontemporer perempuan
· Perluasan jaringan dengan LSM dan organisasi perempuan ekstra kampus lainnya
· Pendistribusian kader
· Mengadakan diskusi reguler
· Mengadakan Training Politik Perempuan
· Pengadaan fasilitas logistik


REKOMENDASI
KONFERENSI CABANG (KONFERCAB) X
HMI CABANG KABUPATEN BANDUNG


Jangka Pendek
1. Melakukan konsolidasi, komunikasi dan negosiasi yang interns dengan pengurus demisioner dan Alumni
2. Memilih pengurus HMI Cabang Kab. Bandung berdasarkan atas kapabilitas dan kualitas personal dengan menitikberatkan pada kualitas
3. Mempercepat peng-SK-an pengurus HMI Cabang Kab. Bandung yang baru satu bulan setelah KONPERCAB.

Jangka Menengah
1. membuat program yang visioner dan terukur sertamarketable dalam lingkup HMI
2. Merapihkan administrasi dan kesekretariatan di HMI Cabang Kab. Bandung
3. Mensukseskan distribusi kader ke intera kampus
4. Mengadakan Baksoso di kota Bandung

Jangka Panjang
1. Menentukan skala prioritas bagi perkembangan HMI Cabang Kabupaten Bandung.
2. Memperkuat Jaringan, eksistensi, serta integritas HMI Cabang Kabupaten Bandung.
3. Re-integrasi pengurus cabang Kab. Bandung
4. Mempungsikan kembali perpus HMI dan menambah Referenci.
5. Mengdakan temu kader lintas dunia.

Baca Selengkapnya......

Khotbah Terakhir X

Laporan Pertanggungjawaban
Kepengurusan HMI Cabang Kabupaten Bandung
Periode 2006-2007

Bissmillahirrahmaanirrahiim
Assalaamu’alaikum Wr.Wb


Sebuah pengantar
Salam sejahtera teriring do’a semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua. Amin ya Robbal a’lamin.

Salam teriring doa kami panjatkan, semoga segala aktifitas kita selalu mendapat magfiroh dan lindungan dari Sang Kreator nan sekaligus Rabb alam raya sebagai causa prima kehidupan, segala pujian hanya milik Dia. Berkah dan selamat semoga tercurah limpahkan kepada pembawa Risalah penerima delar Al-Amin. Nur sumber kehidupan Sang Manusia Agung yang kata-katanya tak terbantahkan, Nabi Muhammad SAW. Tak lupa kepada para keluarga dan shabat setia beliau juga kepada kita semua yang masih memegang amanatnya atau yang sedang bergelimpungan dosa sekalipun, semoga kelebihan berkahnya menjadi Syafa’at buat kita di akhirat kelak. Amin

Udara sejuk nan dingin mudah-mudahan memberikan ketenangan dan kejernihan dalam proses sidang ini berlangsung. Tiada lagi yang kami harapkan pada detik-detik akhir kepengurusan kami, selain bahwa silaturahmi antar kader dan antar pengurus HMI di lingkungan HMI Cabang Kabupaten Bandung—baik kader dan pengurus komisariat ataupun pengurus Cabang selalu terjalin erat dan terjaga, sesuai dengan sunnah Rasul Muhammad SAW.

Para peserta Sidang yang kami hormati,
Sidang konferensi merupakan hajatan kita semua, sudah selayaknya apabila kita semua dengan kekuatan ruh kita bisa menyelesaikan dengan baik, tanpa ada luka yang kita tinggalkan dalam sidang ini. Tentunya ini adalah sebagai harapan awal kami disela-sela Laporan Pertanggungjawaban kami. Satu hal karena Sidang merupakan arena yang sakral dalam lingkup organisasi, mudah-mudahan tahapan sidang-demi sidang akan selalu berjalan dengan tertib.

Ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan dalam LPJ ini, sebagai gambaran umum untuk proses saling memahami antara yang melakukan LPJ dan juga para peserta sidang yang terhormat sebagai analisator, pengkritisi, pemberi inspirasi untuk kepengurusan yang akan kami lalui atau untuk kepengurusan yang akan datang. Hal tersebut adalah sebagai berikut;
1. Kondisi internal Kepengurusan

a. Masa Progres
‘tak ada gading yang tak retak’ itulah mungkin pepatah yang tepat untuk sedikit menggambarkan kondisi kepemimpinan dan kepengurusan periode saat ini. Hal ini diawali oleh sebuah kesadaran bahwa manusia yang mempunyai predikat makhluk yang sempurna dengan kekomplekan persoalan dan kerumitan untuk memahaminya, dalam ranah aksinya ternyata tidak mampu untuk mengeksplorasi semua potensi yang dimilikinya. dengan alasan tersebut, tentunya bukan sebuah apologi yang kosong apabila pada kepengurusan kami, sistem dan konsep kepengurusan baik dari sisi managemen SDM ataupun konsep program kerja yang telah kami rancang dan kami bangun sedemikian rupa ternyata tidak seideal dengan apa yang telah kami rancang. Proses selalu kita jalani dengan maksimal, tapi pada aksinya kadang menemukan jalan buntu dan masalah yang tidak bisa tidak mereduksi idealitas dari sebuah konsep, hal ini tidak bisa kita hindari Hal yang dimaksud diantaranya yang memang perlu dijabarkan disini adalah perihal SDM yang kita miliki

Secara menyeluruh pengurus merupakan wakil-wakil dari komisariat, dengan segala karakter dan cara pandang yang berbeda dalam memahami segala hal—di satu sisi ini merupakan aset yang harus termanfa’atkan tapi di sisi lain merupakan sebuah ancaman yang tak dapat kami hindari apabila masing-masing personal pengurus tidak bisa menerima kelebihan dan kekurangan dari masing-masing pengurus. Menjadi alamiah pada akhirnya dimana hal yang telah disebutkan menjadi salah satu pemacu terhadap kekurang berjalanan pengurus periode sekarang, hal ini perlu kami akui. Tetapi tentunya faktor tersebut bukan faktor tunggal yang menyebabkannya, tetapi unsur yang bersifat pribadipun, orientasi hidup dan target menjadi satu di dalamnya, dan memang kami selaku pengurus tidak bisa tidak harus menghormati haknya masing-masing sebagai seorang pribadi disamping seorang manusia organisasi. Pada akhirnya apabila diambil jalan tengah, managemen hidup seorang pengurus menjadi terpolarisasi menjadi beberapa kepentingan, tidak melulu kepentingan organisasi, sehingga membuat kami mesti saling memahami dan pada akhirnya melakukan semacam toleransi. Toleransi yang berlebihan terhadap pengurus yanhg non kurang aktif disatu sisi memberikan kebebasan terhadp pengurus sebagai pribadi tapi di sisi lain membuat salah satu unsur manusia organisatorisnya tercerabut.

HMI Cabang Kabupaten Bandung, sebagai organisasi yang menjadi tumpuan pengurus sebagai organisasi, dikarenakan sebagian atau beberapa pengurus kurang proaktif dalam menjalankan fungsi organisatorisnya terkena imbasnya. Sistem yang kami bangun diawal bersama-sama mengalami kepincangan, karena salah satu unsur/ bagian dari sistem tersebut tidak berjalan sesuai dengan fungsinya.

b. Masa Stagnan -sampai dikatakan matinya perkaderan (juli – berakhirnya perkaderan)

Seperti hal dikatakan diatas, dominasi kepentingan pribadi yang terjadi pada beberapa pengurus cabang pada akhirnya menimpa pula saya selaku starter n motor di Cabang Kabupaten Bandung, sebuah pertimbangan dengan proses yang cukup menjelimet, apakah harus memilih kebutuhan ekonomis yang nyata-nyata dibutuhkan baik oleh diri, keluarga dan meninggalkan tanggung jawab yang begitu besar dari struktur kepengurusan, akhirnya kami menatap diri bahwa kami memenuhi kebutuhan yang betul-betul saat ini. Akhirnya kamipun (ketua umum) coba mengkemunikasikan perihal keingingan untuk meninggalkan dari struktur kepengurusan HMI (bulan Ramadhan) dengan berkonsultasi beberapa kawan-kawan, tapi dengan berbagai pertimbangan yang cukup rasional bagi kaderisasi di HMI, akhirnya kami pun tidak diizinkan untuk mengundurkan diri.

c. Datangnya Malapetaka
Bagaimanapun kami tidak mampu membagi dua aktivitas dan dua konsentrasi yang mempunyai wilayah garapan yang berbeda, kendatipun saya (ketua umum) tidak pernah mengundurkan diri, tetapi secara substansi saya telah absen dari agenda-agenda HMI, dengan demikian saya sesungguhnya telah meninggalkan tanggungjawab yang sangat besar sebagai simpul kepengurusan. Maka tak heran bila dikatakan bahwa kepengurusan hari ini tidak lebih baik (dari satu hal) dari kepengurusan sebelumnya. Absennya saya berimbas pada koordinasi yang hilang, sehingga beberapa agenda yang telah dikonseptualisasikanpun kehilangan arah, hampir semua pengurus kehilangan arah dalam menentukan arah programnya. Saya menghilang dari agenda-agenda HMI dan sangat sulit untuk membagi dua aktivitas yang berbeda. Aktivitas kebutuhan dan aktivitas keingingan.

2. Program Kerja
BIDANG AMANAH PROGRAM KETERANGAN
Bidang PA Pengembangan Anggota) · Mengadakan MAPERCA—Awal semester genap.· Mengadakan LK II· Mengadakan LK I seKabupaten Bandung· Mengadakan Bimbingan intensif masuk Perguruan Tinggi.· Merekomendasikan kader dalam mengikuti LK II dan LK III tingkat Nasional· Mengadakan Diskusi Reguler · Mengadakan Senior Course· Pembuatan KTA· Menyusun Data Anggota· Membangun Kerja sama dengan lembaga Pengkajian yang lain· Mengaktifkan kembali LPL HMI Cabang kabupaten Bandung TerlaksanaTak TerlaksanaTerlaksanaDiproses/ tapi tidak terlaksanaTerlaksanaTerlaksana TerlaksanaTerlaksanaTerlaksana (tak satupun yang daftar dengan biaya)DiprosesTerlaksanaTerlaksanaTak terlaksana
Bidang Pembinaan Aparat Organisasi · Pelantikan, Up-Grading dan Rapat Kerja Pengurus· Rapat pengurus· Pleno tengah· Training Managemen Organisasi dan administrasi kesekretariatan.· Komunikasi dan kosolodasi internal HMI dan organisasi eksternal lainnya· Pelantikan komisariat· Konferensi cabang· Mendelegasikan anggota untuk mengikuti kegiatan HMI tingkat nasional TerlaksanaTerlaksanaTak TerlaksanaTidak terlaksanaTerlaksanaTerlaksanaTerlaksanaTerlaksana
Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah · Mengadakan kajian dan berpartisipasi dalam berbagai aspek pembangunan daerah· Melaksanakan kegiatan dan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat daerah· Meningkatkan kerjasama dengan pemerintah daerah, ormas dan institusi lainnya· Melaksanakan kegiatan yang mendorong terwujudnya kehidupan masyarakat yang demokratis dan berkeadilan· Berpartisipsi aktif demi terwujudnya masyarakat daerah yang adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT.· Berperan aktif dalam mengkritisi kebijakan pemerintah. TerlaksanaTidakTerlaksanaTerlaksanaTerlaksanaTerlaksana
Bidang Perguruan Tinggi dan Kepemudaan · Pembenahan organisasi· Pollow up komunikasi dengan OKP, Ormas dan LSM dilingkunagn Kabupaten Bndung· Training Student Goverment· Musyawarah partai Nurani· Berkerjasama dengan insist Yogyakarta untuk melaksanakan Training analisis sosial (ansos) dan advokasi masyarakat.· Distribusi kader PB HMI· Distribusi kader Badko HMI JABAR· Distribusi kader ke Kampus UIN TerlaksanaTerlaksanaTidak terlaksanaTerlaksanaTidak terlaksanaTerlaksanaTerlaksanaTerlaksana
Bidang Penelitian dan Pengembangan · Mengadakan penelitian tentang dampak media masa bagi masyarakat· Penelitian amdal, apa manfaat dan dampak lingkungan pembangunan di lingkungan di kab. Bandung· Penilitian bahaya narkoba, solusi dan pencegahan.· Penelitian tentang benturan budaya dan ideologi· Penelitian tentang komisariat persiapan· Wacana anti korupsi· Penelitian tentang buruh· Munyusun penelitian dalam bentuk pembukuan. TerlaksanaTidaktidaktidakTerlaksanaTerlaksanatidakTerlaksana
Bidang Kekaryaan · Mengusahakan untuk mengaktifkan kembali lembaga kekaryaan seperti LAPMI, LEMI dan lain-lain.· Pembuatan atribut-atribut HMI· Mengadakan Bimtes Tidaktidakterlaksana
Bidang Kewanitaan · Latihan Khusus Kohati· Pelatihan Advokasi· Koordinasi dan silaturahi dengan KOHATI Komisariat· Pengembangan kerajinan· Membentuk Forum kajian kewanitaan.· LKSG· Mengadakan seminar wacana kontemporer perempuan· Perluasan jaringan dengan LSM dan organisasi perempuan ekstra kampus lainnya.· Pendistribusian kader· Mengadakan diskusi reguler· Mengadakan Training Politik Perempuan· Pengadaan fasilitas logistik TerlaksanaTerlaksanaTerlaksanaTidak terlaksanaPernah diskusiTidak terlaksanaTerlaksanaterlaksanaTerlaksanaTerlaksanatidakterlaksana
Bidang Komunikasi Ummat · Pengajian bulanan· Kajian ilmu keislaman· Halal bihalal· Temu Kader Alumni· Milad HMI Tak terlaksanaTerlaksanaTak TerlaksanaTerlaksanaBareng Badko
Bidang HAM dan Lingkungan Hidup · Bekerjasama dengan instansi/LSM organisasi yang bergerak bidang HAM· Penelitian tentang HAM masalah kasus-kasus baru· Pendampingan baik pelecehan seksual, penyiksaan anak, perdagangan anak· Penelitian tentang penggundulan hutan. Terlaksanatidakterlaksanatidak
Bidang Kajian Lintas Ilmu · Diskusi Reguler Filsafat· Kajian Lintas agama TerlaksanaTidak


3. Hambatan-hambatan
Hambatan-hambatan merupakan faktor real yang kami hadapi. Selain faktor kurang solidnya kepengurusan yang terjadi disetengah periode, kurangnya kualitas SDM menjadi faktor yang cukup signifikan. Yang kami maksud dengan kualitas SDM disini berupa wawasan tentang programnya masing-masing, hal ini merupakan imbas dari kurangnya pengalaman dari kepengurusan, yang notabene adalah pengurus komisariat secara keseluruhan, artinya bahwa kepengurusan periode sebelumnya tidak kami libatkan dalam kepengurusan kami.

Selain dari faktor pelaku, hal financial juga cukup memberikan pengaruh terhadap keberjalanan kepengurusan, setidak-tidaknya menghambat proses yang sedang berlangsung. Financial merupakan masalah klasik yang kami hadapi, tapi bukan berarti tidak ada uang tidak ada kegiatan. Kegiatan tetap diusahakan sesuai dengan amanah yang telah kami terima, walau kadang masalah waktu kami pertimbangkan kembali.
NATO atau no action talk only pun kadang mendominasi pada seitap kegiatan yang akan kami gelar. Ketika rapat-rapat dilakukan banyak sekali ide yang tereksplor dari pengurus yang hadir, ide ide ini tentunya bukan semata konsep yang abstrak tetapi juga solusi kongkrit kami dapatkan dalam rapat-rapat, tetapi ketika sebuah aksi dari solusi dan ide yang telah kami tuangkan secara konseptual hanya beberapa pengurus saja yang sanggup untuk merealisasikan ide-idenya hal ini menyebabkan kurang maksimalnya pengerjaan konsep, tapi walupun kenyataan dilapangan tidak sesuai dengan konsep yang telah kami konstruk, kerja team tetap berjalan, kami berjuang smaksimal mungkin agar setiap kegiatan yang telah kami perhitungkan landing terlaksana—setidak-tidaknya dari persfektif panitia-panitia dan pengurus sebagai roda penggerak

4. Harapan dan Penutup
Segala kegiatan akan memerlukan tenaga, tenaga yang menstimulasi keluarnya keringat keringat didapat adalah hasil kerja keras. Oleh karena itu usaha yang telah kami lakukan—seburuk apapun dari persfektif prasangka, jangan sampai sia-sia. Dilihat dari persfektif perjuangan itu adalah tanda ketulusan hati kami, dilihat dari persfektif beban program itu adalah sebuah pengorbanan, dilihat dari ambisi itu adalah sebuah pembelajaran untuk kami para pengurus. Dilihat dari persfektif ketidakikhlasan itu adalah sebuah beban dan keterpaksaan. Tapi apaun persfektif yang digunakan untuk melihat kepengurusan kami, kami hanya berharap bahwa program-program dan segala bentuk usaha yang telah kami lakukan dapat diambil manfaatnya, selalu menjadi inspirasi, bagi siapapun. Seorang bijak mengatakan berterimakasihlah kepada apaupun atau siapapun yang telah memberikan sedikit inspirasi hidup, walupun inspirasi itu membuat kamu sedih atau terluka atau membuat kita terasing dan tertindas, justru keterasingan dan ketertindasan itu yang akan banyak meuntunmu hidup.
Harapan terakhir kami, Apabila kepengurusan kami kurang optimal dan tidak terlalu banyak memberikan kontribusi yang maksimal terhadap eksistensi kader HMI cabang Kabupaten Bandung, ini adalah suatu pertanda bahwa perbaikan-perbaikan harus selalu ditingkatkan dan apabila ada sisi kontribusi lebih dari kepengurusan Kami, bukan berarti kepengurusan selanjut harus merasa berbangga dan berdiam diri, lakukan terus perbaikan-perbaikan untuk membangun HMI, jaya HMI semoga.

Sebagai kata penutup, Allah Yang Maha Benar akan selalu tahu apa yang kita lakukan benar atau salah dari persfektifnya bukan persfektif kita dan Kebenaran hanya milik Allah, apabila ada kata dan sikap yang benar dan bermanfaat untuk kami dan kader itu semata datang dari Yang Maha Benar dan apabila banyak sekali khilaf yang kami lakukan itu semata datang dari kelengahan dan sifat jelek kami.
Salam Joang
Yakusa

Pabila kau hidup hanya untuk dirimu
Pabila kau ingin ada hanya untuk dirimu
Sendiri, hanya sendiri
Pabila kau hanya mau bergandengan dengan nol-nol
Hidupmu akan berputar kembali menuju dirimu sendiri
Persis sebuah nol, ia tetap bukan apa-apa…
Kau akan berputar dan berputar terus pada lingkaran
Kau akan beku
Bagai sebuah laguna, bagai sebuah kolam
Kau akan menetap bagai sebuah lingkaran
Bagai nol
Tapi Bila kau ikuti Yang Satu….?
Bila kau hanya ingin menjadi
Hanya untuk Satu terbebasaah dirimu
Dari absurditas dan kesendirian
Dan menjadi Sahabat
Sahabat Yang Satu
Kau Mesti hidup untuk yang lainya
(Ali Syariati)

Akhirul Kalam
Billahitaufiq Wal Hidayah
Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.
Bandung,

PENGURUS
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG KABUPATEN BANDUNG





DUDI RUSTANDI TARYADI
KETUA UMUM SEKRETARIS UMUM

Baca Selengkapnya......

Tuesday, May 1, 2007

Bersatulah Kaum Buruh Se-Dunia

May Day; Moment Evaluasi Bersama
Oleh Ibn Ghifarie

KabarIndonesia - Memasuki tanggal 1 Mei di setiap tahun apa yang anda lakukan? Demokah, ikut turun kejalan sambil meneriakan yel-yel atau diam seribu bahasa.

Bila di setiap perhimpunan buruh atau serikat pekerja nasional dimana pun berada selalu melakukan `Pesta Rakyat`, mulai dari aksi damai, unjuk rasa dengan pelbagai tuntutan dan rekomendasi terhadap pemerintah dalam mengambil kebijakan, sampai menggelar perlombaan rakyat guna memperingati hari bersejarah bagi kaum lemah.

Namun, jika pertanyaan serupa di alamatkan padaku, maka aku tidak akan menjawabnya. Tapi akan bercerita soal keluh kesah kaum buruh. Pasalnya momen ini merupakan hari bersejarah bagi kaum mustad’afien. Mereka berusah ingin hidup lebih baik dalam bingkai keadilan. Meskipun dalam mewujudkan cita-cita luhur itu tidaklah semudah membalikan telapak tangan, tapi memerlukan keuletan, ketabahan dan kesabaran.


Kilas Balik May Day

Tengok saja, perjuangan kaum buruh di penghujung abad XVIII industri berkembang pesat di Eropa dan Amerika. Namun kondisi buruh sangat buruk dengan jam kerja sangat panjang (12-18 jam sehari) disertai upah rendah. Salah satu upaya peningkatan kesejahteran yang dilakukan mereka adalah dengan diadakan pemogokan umum untuk menuntut delapan jam kerja.

Dalam ensiklopedi, May Day lebih dikenal sebagai Hari Buruh, yang memperingati Tragedi Haymarket pada tahun 1886 di Chicago, Illinois, dan perayaan atas kemenangan gerakan buruh internasional yang menuntut delapan jam kerja sehari.

Pemogokan-pemogokan kaum buruh mulai banyak terjadi menuntut delapan jam kerja sehari. Yang terpenting, pada tahun 1884, The Federation of Organized Trades and Labor Unions (FOTLU) mulai mengorganisasi pemogokan internasional 1 Mei 1886. Hingga 1 Mei merupakan perayaan kemenangan gerakan buruh atas tuntutan 8 jam kerja.

Sebelum pemogokan berlangsung, beberapa pengusaha telah lebih dahulu menerapkan aturan delapan jam kerja. Sementara itu, berbagai upaya menggagalkan aksi ini dilakukan oleh para pengusaha dan aparat kepolisian.

Di Milwauke, polisi menembaki massa buruh yang sedang berdemonstrasi hingga menewaskan sembilan orang. Aksi terbesar terjadi di Lapangan Haymarket, Chicago. Karena aksi itu, enam orang pemimpinnya dihukum mati dengan tuduhan melakukan peledakan di antara barisan polisi. (Pikiran Rakyat, 01/05/06)

Pada tanggal 1 Mei tahun 1886, sekitar 400.000 buruh di Amerika Serikat mengadakan demonstrasi besar-besaran untuk menuntut pengurangan jam kerja mereka menjadi 8 jam sehari. Aksi ini berlangsung selama 4 hari sejak tanggal 1 Mei.

Tak hanya berhenti disana, pada tanggal 4 Mei 1886. Para Demonstran melakukan pawai besar-besaran, Polisi Amerika kemudian menembaki para demonstran tersebut sehingga ratusan orang tewas dan para pemimpinnya ditangkap kemudian dihukum mati. Mereka yang gugur dimedan juang dikenal dengan sebutan martir.

Walau, sebelum peristiwa 1 Mei itu, di pelbagai belahan negara manapun, juga terjadi pemogokan buruh secara besar-besaran guna menuntut perlakukan yang lebih adil dari para pemilik modal.

Lagi, pada Bulan Juli 1889, lebih dari 400 delegasi buruh dari berbagai negara bertemu di Paris dalam rangka memperingati seratus tahun Revolusi Perancis. Pertemuan itu menghasilkan resolusi untuk melakukan demonstrasi internasional pada 1 Mei.

Resolusi tersebut berbunyi, Sebuah aksi internasional besar harus diorganisasi pada satu hari tertentu di mana semua negara dan kota-kota pada waktu yang bersamaan, pada satu hari yang disepakati bersama, semua buruh menuntut agar pemerintah secara legal mengurangi jam kerja menjadi 8 jam per hari, dan melaksanakan semua hasil Kongres Buruh Internasional Prancis. (Rubrik Kronik, Pembebasan Edisi XIX/Thn V/2006)

May Day di Pelbagai Negara
Nyatanya, resolusi ini mendapat sambutan yang hangat dari berbagai negara dan sejak tahun 1890, tanggal 1 Mei, yang diistilahkan dengan May Day, diperingati oleh kaum buruh di berbagai negara, meskipun mendapat tekanan keras dari pemerintah mereka.

Kendati demikian, di Amerika Serikat sendiri, 1 Mei tidak lagi diperingati sebagai Hari Buruh karena setelah itu perjuangan buruh selalu diidentikkan dengan ide-ide sosialis dan komunisme, yang merupakan musuh utamanya pada era perang dingin.

Editor Jurnal "Pekerja Maritim" dari Maritime Union of Australia, Sam Wainwright mengatakan, di Australia, 1 Mei diperingati setiap tahun. Arti May Day kali ini bagi dia adalah bagian dari kampanye menghentikan UU antiburuh dan UU antiserikat buruh.

"In some of the other industrialised (such as USA, UK and New Zealand) countries labour unions were severely weakened in the 1980s and 1990. The same thing will happen in Australia if we do not defeat the government's plan. We are calling on all workers to fight for their rights (Di negara-negara maju (seperti USA, Inggris, dan New Zealand) serikat pekerja telah diperlemah pada 1980-an dan 1990-an. Hal yang sama akan terjadi di Australia jika kita tidak melawan rencana pemerintah. Kami menyerukan kepada semua pekerja untuk memperjuangkan hak mereka)," ujarnya.

Di Jerman, Deputy Head Left Party PDS (Partei des Demokratischen Sozialismus) International Department, Dr. Helmut Ettinger mengatakan, peringatan 1 Mei tetap dipertahankan sebagai tradisi. Dirinya sebagai perwakilan partai politik tidak ikut mengorganisasi kegiatan ini, tapi mendukung organisasi buruh dengan menggerakkan anggota dan simpatisannya.

Sedangkan di Thailand, Profesor Giles Ji Ungpakorn dari Universitas Chulalongkorn, mengatakan bahwa pro-kontra peringatan May Day masih ada, terutama antara serikat buruh pro pemerintah yang mengatasnamakan kesetiaan pada raja dengan serikat buruh progresif yang menginginkan peringatan Hari Buruh Internasional berdasarkan kesadaran kelas.

Di Perancis, peringatan May Day tahun ini agak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. "Demonstrations all over France. Some years, Mayday demonstrations are routinous, but some years, they have a special meaning. It should be the case this time, after the victory on Contrat Premihre Embaucheissue (CPE) or the First Job Contract, (Demonstrasi terjadi di seluruh Perancis. Beberapa tahun lalu, demonstrasi May Day rutin dilakukan, tapi belakangan, peringatan ini mempunyai makna khusus, apalagi setelah kemenangan kami atas isu Kontrak Kerja Pertama)," ujar anggota Europe Solidaire Sans Frontihres (ESSF), Pierre Rouset ketika dihubungi melalui e-mail.

Pekerja di Swedia pun merayakan May Day. Anggota European Parliament (Parlemen Eropa) Jonas Sjostedt mengungkapkan, pada hari itu, pihaknya akan mengorganisasi aksi di seluruh Swedia.

"The importance is to clarify that the struggle for good working conditions and faire wages are international, and that the labour movements need to cooperate, and not to compete with each other, in order to be successful (Hal terpenting adalah untuk menjelaskan bahwa perjuangan menciptakan kondisi kerja yang lebih baik dan upah yang adil adalah perjuangan internasional, dan bahwa gerakan buruh harus bekerja sama, dan bukan untuk bersaing satu sama lain, agar sukses)," tuturnya (Pikiran Rakyat, 01/05/06)

May Day di Indonesia

Tak pelak lagi, ketika sebagian besar negara mulai memperingati kembali 1 Mei, pro-kontra muncul ke permukaan di bumi Nusantara. Khususnya pada saat pemerintahan Orde Baru. Alih-alih berbau sosialis sekaligus komunis laten perayaan Hari Buruh Internasional dilarang diperingati di bumi pertiwi ini.

Padahal, sejak tahun 1920-an dan dilegalkan oleh UU No. 1 Tahun 1951 tentang Pernyataan Berlakunya UU Kerja Tahun 1948. Pasal 15 ayat 2 menyebutkan, "Pada hari 1 Mei, buruh dibebaskan dari kewajiban bekerja".

Lagi, kebebasan hajatan rakyat itu pun dilarang pada pemerintahan Soeharto. Pasalnya, peringatan hari May Day dianggap sebagai kepanjangan dari tradisi komunis. Tentunya, keputusan ini tak bisa diganggu gugat dan merugikan wong cilik.

Di tengah-tengah pelarangan hari buruh, 1 Mei 1995, Pusat Perjuangan Buruh Indonesia (PPBI) dan Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi merayakan `May Day` di Semarang. Aksi yang melibatkan 500-an lebih buruh dan mahasiswa ini dibubarkan secara paksa termasuk dengan menabrakkan motor trail ke kerumunan massa.

Namun, berkat perjuangan mahasiswa dan buruh dalam melengserkan Soeharto ke prabon. Angin segar peringatan May Day mulai dirasakan rakyat dalam bentuk mobilisasi-mobilisasi massa dengan mengusung isu kesejahteraan dan politik.

Di lain sisi peringatan Hari Buruh internasional masih menyisakan luka mendalam bagi kalangan tertentu. Di sadari atau tidak ketimpangan masih terjadi dalam pembagian gaji buruh.

Masih ingat dalam benak kita, bagaimana sosok Marsinah seorang buruh pabrik PT. Catur Putra Surya (CPS) Porong, Sidoarjo, Jawa Timur yang diculik dan kemudian ditemukan terbunuh pada 8 Mei 1993 setelah menghilang selama tiga hari.

Adalah seorang buruh perempuan yang aktif mengorganisir perjuangan menuntut hak–hak normatif buruh di pabriknya. Ia memimpin pemogokan tanggal 4 Mei 1993. Tanggal 5 Mei, tanpa Marsinah, 13 buruh yang dianggap menghasut unjuk rasa digiring ke Komando Distrik Militer (Kodim) Sidoarjo. Di tempat itu mereka dipaksa mengundurkan diri dari CPS. Mereka dituduh telah menggelar rapat gelap dan mencegah buruh masuk kerja. Bahkan Ia sempat mendatangi Kodim Sidoarjo untuk menanyakan keberadaan rekan-rekannya yang sebelumnya dipanggil pihak Kodim.

Walhasil, sekitar pukul 10 malam, Marsinah lenyap. Pada 8 Mei 1993, dan mayatnya ditemukan di hutan di Dusun Jegong Kecamatan Wilangan Nganjuk, dengan tanda-tanda bekas penyiksaan berat. . (www.prd-online.or.id)

Benarkah kuatnya gelombang arus May Day dari pelbagai negara dapat memperbaiki kinerja sekaligus kesejahtraan buruh di negara Indonesia. Jawabannya pasti tidak.

Tengok saja, bagaimana nasib Serikat Pekerja Dirgantara Indonesia, yang masih terkatung-katung. Hingga hari ini belum ada kejelasan dari pemerintah.

Atau nasib masyarakat perumnas Tanggul Angin Sejahtera dan sekitarnya akibat semburan lumpur Lapindo beberapa bulan yang lalu. Lagi, sampai sekarang nasib mereka masih tak mendapatkan kejelasan dan harus menuntut ganti rugi kepada siapa.

May Day; Moment Evaluasi Bersama
Maka wajar bila kehadiran May Day bukan semata peringatan Hari Buruh Internasional, tapi harus juga di jadikan sebagai moment bersama dalam menuntut hak dan kewajiban karyawan. Terlebih lagi saat RUU No 13 Tahun 2003 keluar. Sungguh memberatkan masyarakat pinggiran.

Meski, pelbagai serikat pekerja menolak Undang-Undang Ketenagakerjaan (UUK) tersebut. Salah satunya, Serikat Pekerja Nasional (SPN) yang tergabung dalam Kongres Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar aksi dengan konsentrasi massa di Jakarta. Ketua Umum SPN, Bambang Wirahyoso berkata, seperti yang dilansir Pikiran Rakyat, (01/05) khusus di Pulau Jawa aksi terpusat di Jakarta. Aksi di luar Jawa berlangsung di daerahnya masing-masing. ‘Kami mengakui adanya May Day, dan kami memperingatinya,` ujarnya.

Menurutnya, peringatan ini juga mengingatkan kepada para pemilik modal (kapitalis) yang hampir selama 20 tahun terakhir telah menjadikan pekerja sebagai sebuah komoditas dan menghancurkan standar-standar ketenagakerjaan dengan menggunakan konsep fleksibilitasnya.

Konsep fleksibilitas ini merupakan alat yang dipakai neoliberal untuk menggiring standar ketenagakerjaan ke kekuatan pasar. Konsep tersebut tidak hanya di gunakan di Indonesia saja, akan tetapi juga di hampir seluruh negara di Asia, Eropa, dan Australia.

Konsep ini jelas sangat bertentangan dengan falsafah Pancasila dan dasar negara UUD 1945. `Pekerja/buruh harus bisa dipekerjakan sebagai manusia seutuhnya, yang memiliki rasa, hati, nurani, akal, pikiran, serta kebutuhan lahir dan batin lainnya,`tuturnya.

Baginya, pekerja tidak bisa dijadikan komoditas yang harus bergantung pada kekuatan supply and demand di pasar. Apalagi, di Indonesia, jumlah pengangguran sangat banyak sehingga posisi bargaining-nya pun sangatlah sulit. Ditambah dengan tingkat pendidikan yang dipegang sebagian besar penganggur di Indonesia menambah hilangnya posisi bargaining power pekerja di pasar tenaga kerja.

Ia berpendapat, seharusnya, sesuai dengan falsafah bangsa tentang kesejahteraan dan keadilan diperkuat dengan pasal 27 UUD 1945, negara wajib menciptakan lingkungan agar setiap warga negaranya memiliki penghidupan dan pekerjaan yang layak. Bukan malah menciptakan lapangan kerja semu, yaitu terbuka lapangan kerja bagi angkatan kerja yang baru lulus, padahal pekerja lama dikeluarkan.

`Pengangguran berkurang untuk angkatan kerja muda, akan tetapi angkatan kerja yang mungkin usianya sudah tidak memungkinkan lagi untuk masuk sebagai pegawai baru malah justru bertambah,` jelasnya.

Bambang menolak revisi UUK yang digunakan sebagai dalih perluasan lapangan kerja adalah lapangan kerja semu yang ditujukan hanya untuk pegawai baru dengan menghilangkan pegawai lama.

Senada dengan Bambang. Husein Alwi, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Jawa Barat, menyoal UU Ketatanegaraan itu berpendapat `Yang pasti pedoman untuk ketenagakerjaan harus merujuk pada UUK Nomor 13 Tahun 2003, dengan tetap menjadikan kesejahteraan pekerja sebagai hal yang utama,` paparnya.

Nah, jika kehadiran May Day dengan sederetan tuntutan dan Pesta Rakyatnya tak bisa berdampak pada perbaikan kesejahteraan bangsa Indonesia. Bukan malah melanggengkan kekuasaan bagi kelompok tertentu. Kalau begitu apa makna dari peringatan tersebut?

Tentunya, keberpihakan pemerintah beserta pengusaha tak lagi melekat dalam sanu bari rakyat jelata. Malahan memperkaya dan memberikan peluang KKN yang seluas-luasnya bagi para pejabat lalim.

Thus, keseharian rakayat kecil, malah kian akrab dengan tumpukan uang recehan yang hitam pekat laksamana nasibnya dan corong mega pound yang kian pudar warnanya. Inilah Hari Buruh Internasional. [Ibn Ghifarie]

Cag Rampes, Pojok Sekre Kere, 30/04;12.35 wib

*Penulis Mahasiswa Studi Agama-Agama Fakultas Filsafat dan Teologi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung dan aktivis LPIK (Lembaga Pengkajian Ilmu keIslaman) Bandung.

Baca Selengkapnya......
 
@Copyright © 2007 Depkoinfokom HMI Design by Boelldzh
sported by HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Cabang Kabupaten Bandung
Pusgit (Pusat Kegiatan) HMI Jl.Permai V Cibiru Bandung 40614
email;hmi[DOT]kab[DOT]bdg[ET]gmail[DOT]com