Tuesday, September 7, 2010

Tak Ada yang Bernama Kebetulan


Oleh Dudi Iskandar

“Semua orang adalah intelektual, tetapi tidak semua orang memiliki fungsi intelektual.” (Antonio Gramsci).

Sulit menyangkal, pengembalian Bakrie Awards oleh Goenawan Mohamad (GM) ke Freedom Institute tidak memiliki motif lain. Ingatan publik masih tajam untuk mengingat GM mendukung pencalonan Boediono sebagai wakil presiden berpasangan dengan calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Buat saya, Boediono adalah seorang yang mendedikasikan dirinya untuk perbaikan perekonomian nasional. Lebih daripada itu, dia adalah seorang pejabat, pribadi yang bersih," kata GM dalam orasi ilmiah di gedung Indonesia Menggugat, Bandung, 15 Mei 2009.

Sadar atau tidak, langsung ataupun tidak, GM terjerumus pada politik praktis: mendukung calon wakil presiden. Boediono yang dianggapnya bersih “dihukum bersalah” oleh DPR, termasuk Partai Golkar. Opini pun merebak. Kepingan-kepingan peristiwa dirangkai. Membentuk satu lempengan bernama kebenaran.

GM (merasa) bersalah mendukung Boediono yang ternyata bukan orang bersih dan atau (merasa) idolanya dizalimi oleh Aburizal Bakrie melalui Partai Golkar. Lahirlah keputusan untuk mengembalikan Bakrie Awards.

Dalam politik tidak ada kebetulan. Semuanya disetting sedemikian cantik. Diolah dengan sangat canggih. Kuasa dihasilkan melalui rentetan peristiwa dalam satu grand design. Munculah doktrin politik Machiavelian : tidak ada kawan dan lawan sejati. Yang ada kepentingan.

Semua orang mengakui GM cerdas dan hebat. Sederet prestasi dan setumpuk penghargaan mengelilinginya. Sejumlah karya membuktikannya. Pun, semua orang menyadari GM bisa salah. Apalagi jika terlibat bukan pada dunianya. Keterbatasan daya bacanya membuat ia terpeleset. Bukan oleh orang lain, tetapi disebabkan pilihannya.

Tidak ada yang salah dalam pilihan. Toh, semuanya menuju kebenaran dan kebaikan. Hanya ketika meniti tangga, tidak jarang harus turun dahulu sebelum meneruskan langkah.

Tidak keliru saat GM menerima Bakrie Award dalam bidang kesusastraan. Ia pun tak salah mengembalikan enam tahun berikutnya. Ruang dan waktulah meniscayakan kejadian itu. Kolong langit ini tidak mengkonstruksi yang namanya kebetulan.

Kembali ke habitat adalah pilihan realitis. Jadilah pencipta bahasa kebenaran. Jalankan dengan jujur. Suarakanlah kepada penguasa. Lakukankan dengan sepenuh hati. Lawanlah kezaliman dengan menuntut kaum tertindas!

1 comment:

Anonymous said...

Vegas Future Odds | MMA Betting Guide | ThauberBet bet365 bet365 코인카지노 코인카지노 카지노 카지노 73162021-22 La Liga predictions & betting tips - LACBET.COM

 
@Copyright © 2007 Depkoinfokom HMI Design by Boelldzh
sported by HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Cabang Kabupaten Bandung
Pusgit (Pusat Kegiatan) HMI Jl.Permai V Cibiru Bandung 40614
email;hmi[DOT]kab[DOT]bdg[ET]gmail[DOT]com